Nama mahasiswa : Irma Hanifa (931305316)
Rany Silvia Pebrian (931307116)
Rangkuman Ngaji di Transmart
(Peringatan Maulid Nabi Muhammmad SAW)
Biografi Nabi Muhammmad SAW
Oleh Gus Izzul Maula Dliya’ullah,
S.Pd.
Di dalam surga, tiap tiap daunnya bertuliskan
Laa illaha illa Allah Muhammmadur Rasulllah yang berarti setiap nama kekasih
atau yang dicintai selalu bersanding namanya. Sebagai umat muslim wajib
mengetahui dan hafal nama-nama nabi dan rasul.
Nabi Adam as ketika meminta ampun kepada
Allah secara langsung belum tentu di ampuni. Kemudian, nabi Adam as meminta
ampun dengan perantara nabi Muhammad SAW atau dengan berwasilah terlebih dahulu
dengan nabi Muhammad SAW, seketika itu langsung diampuni dosanya. Melihat hal
tersebut, perlu kita syukuri kita sebagai umat nabi Muhammad SAW yang mana kita memiliki kemudahan yang luar
biasa untuk masuk dalam surgaNya yakni dengan memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allah saja sangat suka
bershalawat kepada Muhammad SAW. Kita sebagai manusia harus lebih giat
bersholawat sebab dosa yang mudah kita lakukan secara sengaja maupun yang tidak
kita sengaja. Akan tetapi shalawat yang dilakukan oleh Allah atas Muhammad SAW
tentu berbeda dengan shalawat yang kita lakukan. Tangan Allah, berbeda dengan tangan
manusia.
TENTANG SHOLAWAT
Tentang sholawat, disampaikan oleh Gus
Izzul bahwasannya pada sebuah hadis dikatakan ,
bahwa Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang bershalawat kepada ku
satu kali, maka aku akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Malaikat
dan manusia pengartian bersholawat pada Muhammad SAW pun berbeda. Malaikat
beshalawat kepada nabi Muhammad SAW berarti malaikat memintakan ampunan untuk
manusia. Sedangkan jika manusia bersholawat kepada Muhammad SAW berarti manusia
mohon ampun dosa kepada Allah lewat perantara Muhammad SAW.
Kemudian pada saat melakukan isra miraj,
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan seorang malakait yang memiliki jari yang
banyak. Bertanyalah Rasulullah kepada malaikat itu, “Wahai malaikat, sebenarnya apa tugas mu?”, menjawalah malaikat : “Ya Rasulullah, aku ditugaskan oleh Allah
untuk menghitung berapa banyak tetesan air hujan yang turun ke bumi, dimana
lokasinya, pada menit ke berapa. Tapi walaupun seperti itu, ada hal yang tidak
bisa aku hitung ya Rasulullah.” Kemudian Nabi Muhammad SAW bertanya, “Apa itu, wahai malaikat? Apa yang tidak
bisa kamu hitung?” malaikat menjawab, “Aku
tidak dapat menghitung berapa banyak pahal yang didapat umatmu ketika mereka
berkumpul dan bersama-sama melantunkan shalawat untukmu”
Seseorang yang cinta pada kekasihnya,
salah satu tandanya adalah sering-sering menyebut namanya. Sama halnya dengan
ketika cinta pada Muhammad SAW, berarti semakin banyak kita akan bershalawat.
TENTANG PROFESI GEMBALA
Mengenai profesi Nabi SAW sebagai gembala,
ada hikmah yang dapat dipetik. Beliau tidak berkurang kewibawaannya ketika
menggembala domba. Bahkan beliau mengajarkan kita untuk tidak menggantungkan
hidup dari hasil “ngaji”. Hal tersebut dimaksudkan agar dalam berdakwah merasa
ikhlas dan tidak pamrih.
TENTANG RAHMATAN
LIL ALAMIN (Cuplikan bagian AMDAL)
Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir
merupakan uswatun khasanah untuk sekalian umat. Sebutan Rahmatan lil ‘alamin
yang berarti kasih sayang pada alam semesta mengajarkan kita agar dapat
mencontoh akhlak Nabi SAW dalam bersikap dan bertutur dengan baik. Bagaimana
adab bercanda beliau, bagaimana adab beliau bertutur, dan segala adab beliau
dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu dapat kita peroleh dengan banyak membaca
biografi Nabi Muhammad SAW. Sikap rahmatan lil ‘alamin di jaman milenial ini
sangat dibutuhkan dan patut dicontoh oleh semua orang. Meskipun bukan nabi,
manusia tinggal berusaha mencontohnya saja. Dengan begitu rasa saling ngasihi
antar manusia bahkan dengan lingkungan dapat terwujud